Senin, 06 Desember 2021

PETUNJUK PENGENDALIAN HAMA WERENG BATANG COKLAT


 

Wereng coklat (Nilaparvata lugens Stal.) merupakan hama dari golongan insekta yang sangat merugikan usaha tani padi. Serangan wereng coklat yang sangat berarti mengurangi hasil padi secara substansial, mengakibatkan kerugian di tingkat petani. Wereng menyerang pada smua stadia pertumbuhan padi dengan cara menghisap cairan tanaman. Populasi tinggi wereng coklat dapat menyebabkan daun berubah kuning oranye sebelum menjadi coklat dan mati. Kondisi ini disebut hopperburn, membunuh tanaman Wereng coklat juga dapat menularkan penyakit kerdil hampa dan kerdil rumput yang sampai saat ini tidak bisa diobati.

Musuh alami wereng :

1.   laba-laba serigala

2.   kepik mirid

3.   kumbang koksinelid

4.   capung jarum

5.   kumbang paedorus

6.   belalang bertanduk panjang

7.   kumbang karabid

Tanda-tanda serangan :

Tanaman Menguning dan mengering dengan cepat.

Umumnya gejala terlihat mengumpul pada satu lokasi dan melingkar (hopperburn).
Wereng coklat merupakan vektor (penular) penyakit virus kerdil rumput tanaman padi

Cara Pengendalian :

A.  Pencegahan :

1. Bersihkan gulma dari sawah dan areal sekitarnya.

2. Penggunaan varietas unggul tahan wereng contoh adalah Inpari 6, Inpari 13 , Inpari 18, Inpari19, Inpari 23

3. Amati wereng di persemaian setiap hari, atau setiap minggu setelah tanam pindah pada batang dan permukaan air. Periksa kedua sisi persemaian. Pada tanaman yang lebih tua, pegang tanaman dan rebahkan sedikit dan tepuk dengan pelan dekat bagian basal untuk melihat kalau ada wereng yang jatuh ke permukaan air.

4. Gunakan perangkap cahaya

5. Tanam jajar legowo

6. Pemupukan berimbang

B. Pengendalian hayati

1. Penggunaan agensi hayati Metharizium anisopleae dan jamur Beuveria sp, Verticillium.

2. Pengendalian menggunakan musuh alami/ predator (paedorus fuscifes, laba-laba, cooccinella sp, Ophionea nigrofasciata dll). Untuk memanfaatkan predator ini kita harus melakukan pengamatan minimal 1 minggu 1 kali dan gunakan insektisida yang selektif untuk menghindari terbunuhnya musuh alami tersebut.

C. Pengendalian kimiawi

1.      Penggunaan insektisida berbahan aktif buprofezin , BPMC, imidakloprid

2.      Penggunaan insektisida yang tidak sesuai akan mengganggu keseimbangan alami karena terbunuhnya musuh alami wereng, menyebabkan resurjensi atau ledakan serangan hama. Sebelum menggunakan pestisida, hubungi petugas perlindungan tanaman atau penyuluh untuk mendapatkan saran dan petunjuk. Baca petunjuk yang tertera di label dengan teliti setiap sebelum pestisida digunakan.

 Pengendalian Wereng coklat

Wereng coklat (Nilapavarta lugens) merupakan salah satu hama penting pada tanaman padi, karena pada serangan yang berat dapat menyebabkan puso (gagal panen).
a. Ekobiologi Wereng Coklat

Ekobiologi hama wereng adalah sebagai berikut:

• Menyukai tanaman yg dipupuk N dosis tinggi dengan jarak tanam rapat.

• Siklus hidup 21-33 hari.

• Stadia rentan adalah sejak pembibitan hingga fase masak susu.

• Hama menghisap cairan tanaman pada sistem vaskuler (pembuluh).

 Imago Wereng Coklat

b. Tanda Serangan

Tanaman padi yang terserang hama wereng coklat menunjukkan gejala menguning dan mengering dengan cepat. Umumnya gejala terlihat mengumpul pada satu lokasi dan melingkar (hopperburn). Selain sebagai hama, wereng coklat juga merupakan vektor (penular) penyakit virus kerdil rumput pada tanaman padi.

Pengendalian Wereng Coklat

Pencegahan:

1.   Bersihkan gulma dari sawah dan areal sekitarnya.

2.   Hindari penggunaan pestisida secara tidak tepat yang dapat menyebabkan terbunuhnya musuh alami.

3.   Gunakan varietas tahan,. Inpari 6, Inpari 13 , Inpari 18, Inpari19, Inpari 23

4.   Jumlah kritis: Pada kepadatan 1 wereng coklat/ batang atau kurang, masih ada peluang untuk bertindak guna menekan populasi.

5.   Amati wereng di persemaian setiap hari, atau setiap minggu setelah tanam pindah pada batang dan permukaan air. Periksa kedua sisi persemaian. Pada tanaman yang lebih tua, pegang tanaman dan rebahkan sedikit dan tepuk dengan pelan dekat bagian basal untuk melihat kalau ada wereng yang jatuh ke permukaan air.

6.   Gunakan perangkap cahaya pada waktu malam ketika terlihat ada gejala serangan wereng. Jangan tempatkan cahaya dekat persemaian atau sawah.

7.   Jarak tanam jajar legowo

8.   Pemupukan berimbang

Pengendalian secara mekanik dan fisik:

1. Genangi persemaian, selama sehari, sampai hanya ujung bibit saja yang terlihat.
2. Sapu persemaian dengan jaring untuk menghilangkan wereng (tapi tidak telurnya), terutama dari persemaian kering. Pada kepadatan wereng yang tinggi, penyapuan tidak akan dapat menghilangkan wereng dalam jumlah banyak dari bagian basal tanaman.

 Pengendalian hayati:

1. Bila musuh alami lebih banyak jumlahnya dibandingkan dengan wereng, risiko ledakan serangan kecil. Musuh alami wereng termasuk laba-laba,kumbang tanah,paedorus dan beberapa jenis parasitoid telur.

2. Pemanfaatan agensi hayati cendawan patogen seperti Beauveria sp, Metarhizium Anisoptiae, Verticillium.

 

 Pengendalian kimiawi:

1.   Apabila populasi hama sudah di atas ambang ekonomi maka perlu penggunaan insektisida dengan bahan aktif buprofezin, BPMC dan imidakloprid.

2.   Penggunaan insektisida yang tidak sesuai akan mengganggu keseimbangan alami karena terbunuhnya musuh alami wereng, menyebabkan resurjensi atau ledakan serangan hama. Sebelum menggunakan pestisida, hubungi petugas perlindungan tanaman atau penyuluh untuk mendapatkan saran dan petunjuk. Baca petunjuk yang tertera di label dengan teliti setiap sebelum pestisida digunakan

(by : Pancarwati S, SP,. PPL Ngrampal Sragen Desember 2021)

 

PENGENDALIAN TIKUS TERPADU

  PENGENDALIAN HAMA TIKUS TERPADU   Pengendalian Tikus sawah sampai saat ini masih menjadi hama penting pada tanaman padi di Indonesia...