Wereng coklat (Nilaparvata lugens Stal.) merupakan
hama dari golongan insekta yang sangat merugikan usaha tani padi. Serangan
wereng coklat yang sangat berarti mengurangi hasil padi secara substansial,
mengakibatkan kerugian di tingkat petani. Wereng menyerang pada smua stadia
pertumbuhan padi dengan cara menghisap cairan tanaman. Populasi tinggi wereng
coklat dapat menyebabkan daun berubah kuning oranye sebelum menjadi coklat dan
mati. Kondisi ini disebut hopperburn, membunuh tanaman Wereng coklat juga dapat
menularkan penyakit kerdil hampa dan kerdil rumput yang sampai saat ini tidak
bisa diobati.
Musuh alami wereng :
1.
laba-laba serigala
2.
kepik mirid
3.
kumbang koksinelid
4.
capung jarum
5.
kumbang paedorus
6.
belalang bertanduk panjang
7.
kumbang karabid
Tanda-tanda serangan :
Tanaman Menguning dan mengering dengan cepat.
Umumnya gejala terlihat mengumpul pada satu lokasi
dan melingkar (hopperburn).
Wereng coklat merupakan vektor (penular) penyakit virus kerdil rumput tanaman
padi
Cara Pengendalian :
A. Pencegahan :
1. Bersihkan gulma dari
sawah dan areal sekitarnya.
2. Penggunaan varietas
unggul tahan wereng contoh adalah Inpari 6, Inpari 13 , Inpari 18, Inpari19,
Inpari 23
3. Amati wereng di
persemaian setiap hari, atau setiap minggu setelah tanam pindah pada batang dan
permukaan air. Periksa kedua sisi persemaian. Pada tanaman yang lebih tua,
pegang tanaman dan rebahkan sedikit dan tepuk dengan pelan dekat bagian basal
untuk melihat kalau ada wereng yang jatuh ke permukaan air.
4. Gunakan perangkap cahaya
5. Tanam jajar legowo
6. Pemupukan berimbang
B. Pengendalian
hayati
1. Penggunaan agensi hayati
Metharizium anisopleae dan jamur Beuveria sp, Verticillium.
2. Pengendalian menggunakan
musuh alami/ predator (paedorus fuscifes, laba-laba, cooccinella sp, Ophionea
nigrofasciata dll). Untuk memanfaatkan predator ini kita harus melakukan
pengamatan minimal 1 minggu 1 kali dan gunakan insektisida yang selektif untuk
menghindari terbunuhnya musuh alami tersebut.
C. Pengendalian
kimiawi
1.
Penggunaan insektisida berbahan aktif
buprofezin , BPMC, imidakloprid
2.
Penggunaan insektisida yang tidak sesuai akan
mengganggu keseimbangan alami karena terbunuhnya musuh alami wereng,
menyebabkan resurjensi atau ledakan serangan hama. Sebelum menggunakan
pestisida, hubungi petugas perlindungan tanaman atau penyuluh untuk mendapatkan
saran dan petunjuk. Baca petunjuk yang tertera di label dengan teliti setiap
sebelum pestisida digunakan.
Pengendalian Wereng coklat
Wereng coklat (Nilapavarta lugens) merupakan
salah satu hama penting pada tanaman padi, karena pada serangan yang berat
dapat menyebabkan puso (gagal panen).
a. Ekobiologi Wereng Coklat
Ekobiologi
hama wereng adalah sebagai berikut:
•
Menyukai tanaman yg dipupuk N dosis tinggi dengan jarak tanam rapat.
•
Siklus hidup 21-33 hari.
•
Stadia rentan adalah sejak pembibitan hingga fase masak susu.
• Hama
menghisap cairan tanaman pada sistem vaskuler (pembuluh).
b. Tanda Serangan
Tanaman padi yang terserang hama wereng coklat
menunjukkan gejala menguning dan mengering dengan cepat. Umumnya gejala
terlihat mengumpul pada satu lokasi dan melingkar (hopperburn). Selain sebagai
hama, wereng coklat juga merupakan vektor (penular) penyakit virus kerdil
rumput pada tanaman padi.
Pengendalian Wereng Coklat
Pencegahan:
1.
Bersihkan gulma dari sawah dan areal
sekitarnya.
2.
Hindari penggunaan pestisida secara tidak
tepat yang dapat menyebabkan terbunuhnya musuh alami.
3.
Gunakan varietas tahan,. Inpari 6, Inpari 13
, Inpari 18, Inpari19, Inpari 23
4.
Jumlah kritis: Pada kepadatan 1 wereng
coklat/ batang atau kurang, masih ada peluang untuk bertindak guna menekan
populasi.
5.
Amati wereng di persemaian setiap hari, atau
setiap minggu setelah tanam pindah pada batang dan permukaan air. Periksa kedua
sisi persemaian. Pada tanaman yang lebih tua, pegang tanaman dan rebahkan
sedikit dan tepuk dengan pelan dekat bagian basal untuk melihat kalau ada
wereng yang jatuh ke permukaan air.
6.
Gunakan perangkap cahaya pada waktu malam
ketika terlihat ada gejala serangan wereng. Jangan tempatkan cahaya dekat
persemaian atau sawah.
7.
Jarak tanam jajar legowo
8.
Pemupukan berimbang
Pengendalian secara mekanik dan fisik:
1. Genangi persemaian, selama sehari, sampai hanya
ujung bibit saja yang terlihat.
2. Sapu persemaian dengan jaring untuk menghilangkan wereng (tapi tidak
telurnya), terutama dari persemaian kering. Pada kepadatan wereng yang tinggi,
penyapuan tidak akan dapat menghilangkan wereng dalam jumlah banyak dari bagian
basal tanaman.
Pengendalian hayati:
1. Bila musuh alami lebih
banyak jumlahnya dibandingkan dengan wereng, risiko ledakan serangan kecil.
Musuh alami wereng termasuk laba-laba,kumbang tanah,paedorus dan beberapa jenis
parasitoid telur.
2. Pemanfaatan agensi
hayati cendawan patogen seperti Beauveria sp, Metarhizium Anisoptiae,
Verticillium.
Pengendalian kimiawi:
1.
Apabila populasi hama sudah di atas ambang
ekonomi maka perlu penggunaan insektisida dengan bahan aktif buprofezin, BPMC
dan imidakloprid.
2.
Penggunaan insektisida yang tidak sesuai akan
mengganggu keseimbangan alami karena terbunuhnya musuh alami wereng,
menyebabkan resurjensi atau ledakan serangan hama. Sebelum menggunakan
pestisida, hubungi petugas perlindungan tanaman atau penyuluh untuk mendapatkan
saran dan petunjuk. Baca petunjuk yang tertera di label dengan teliti setiap
sebelum pestisida digunakan
(by : Pancarwati S, SP,. PPL Ngrampal Sragen Desember 2021)